Kadang ada anggapan bahwa pattidana bertentangan dengan Dhamma yang menyatakan: "Aku terlahir dari karmaku sendiri, mewarisi karmaku sendiri,..." Intinya apa yang kita lakukan, itu yang akan kita dapatkan (hukum karma, hukum tabur tuai).
Arti kata pelimpahan:
pelimpahan /pe·lim·pah·an/ n proses, cara, perbuatan melimpahkan (memindahkan) hak, wewenang, dsb: pengadilan itu melakukan ~ wewenang kpd hakim untuk menangani perkara itu; (KBBI)
- Ibarat Anda menggunakan api pada lilin untuk menyalakan lilin lain, seolah ada api yang berpindah tapi api di tempat asal tidak berkurang.
- Seorang anak menerima rapor dan nilai bagus-bagus. Anak itu merasa gembira/ bahagia. Lalu anak itu memperlihatkan rapornya kepada kedua orangtuanya. Orangtua yang melihat nilai rapor anaknya bagus akan turut gembira/ bahagia. Anak itu sudah "mentransfer" kebahagiaan ke orangtua tapi tidak ada yang berkurang (nilainya tidak berubah, rapor itu tetap miliknya, jika kelak naik kelas atau dapat ranking, tetap si anak yang mendapatkannya (bukan orangtuanya).
- Tim sekolah kita bertanding. Tim kita hampir kalah dari tim lawan, maka kita berteriak memberikan dukungan, mungkin juga mengeluarkan "yel yel" untuk membangkitkan semangat. Tim kita yang semula sudah loyo tak bersemangat jadi semangat berjuang untuk menang. Tindakan ini seperti pattidana. Kita tidak memberikan sesuatu kepada tim kita (kita tidak mentransfer/ memberikan tim kita makanan atau minuman), kita hanya berteriak memberi semangat. Semangat timbul lalu mereka berjuang dan menang itu adalah perbuatan mereka sendiri.
- Sahabat Dhamma
- Sangharatana
- Sudhammacaro
- Buku The Secret of Peta 1-3
Belum menemukan kata lain yang lebih pas untuk menerjemahkan kata pattidana dari bahasa Pali. Mungkin "mengundang mudita" atau "cipta kondisi"?
0 komentar:
Posting Komentar