B.06 Bhikkhuṇī Nandā

 


 

Bhikkhuṇī Nandā
Unggul dalam Bersemadi


Aku adalah adik perempuan Pangeran Siddhattha, putri Raja Suddhodana dan Ratu Mahāpajāpatī. Aku ditahbis menjadi bhikkhuni bersama ibu dan para putri Sākiya. Tetapi, aku menjadi bhikkhuṇī bukan karena keyakinan, melainkan agar dapat terus bersama para saudari sesuku.

Setelah ditahbis, aku masih terlalu mencintai kecantikan. Suatu ketika, Bhagavā meminta bhikkhuṇī Mahāpajāpatī mengumpulkan para bhikkhuṇī karena Ia akan membabarkan Dhamma kepada kami. Aku meminta bhikkhuṇī lain menggantikanku, karena aku tidak ingin bertemu Bhagavā; aku takut Ia menegurku. Namun Bhagavā menolak, sehingga aku terpaksa datang sendiri.

Ketika aku datang, Bhagavā mengerahkan kesaktian, memunculkan sesosok perempuan cantik di hadapanku. Perempuan cantik itu menua, makin tua, hingga mati, dan lenyap di hadapan kami. Bhagavā menjelaskan kepadaku bahwa tubuh jasmani tidaklah tetap, akan terkena penyakit, dan melapuk. Bhagavā juga mengajarkan aku untuk mengembangkan batin dan sadar senantiasa.

Aku lalu cerah menembusi kesucian Sotāpatti. Setelah itu, Bhagavā mengajarkan aku sebuah pokok meditasi. Aku berlatih sungguh-sungguh hingga akhirnya menjadi Arahanta.

Salam Dharma.

 

Sumber: Ehipassiko Foundation

Category:

0 komentar: