Pada posting dengan labels "Kalimat Bijak" ini penulis mengumpulkan aneka kalimat atau kata mutiara atau pepatah atau apalah... yang bernuansa Buddhis/ sarat dengan ajaran Buddha. Kalimat ini penulis dapatkan dari berbagai sumber. Ada yang dari situs atau blog di internet, ada kiriman SMS dari teman, kiriman email dari teman. Narasumbernya penulis sebutkan di bagian akhir posting ini. Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Begitu banyaknya permasalahan dalam kehidupan sehingga ada saja di antaranya yang membuat kita terluka. Hadapilah permasalahan ini dengan bijaksana dan jangan membiarkannya memengaruhi kondisi hati, terlebih lagi sampai larut di dalamnya. (M.Cheng Yen)
Sesungguhnya tidak ada maslah yang benar-benar masalah di dunia ini, semua hanyalah bentuk manifestasi pikiran belaka, dan banyak orang yang tak menyadari akan hal ini, karena masalah bukanlah masalah jika tidak ada solusinya, dan yang bersolusi sesungguhnya bukanlah sebuah masalah. (NG)
Saya percaya segala sesuatu yang terjadi karena suatu alasan, bahkan ketika kita tidak cukup bijak untuk melihatnya. (Oprah Winfrey)
Apa yang menjadi milik kita terkadang dirampas oleh orang lain, dimiliki dan diakui oleh orang lain. Selama kita merasa sesuatu itu milik kita, maka selama itu pula kita menderita. Tak ada satu pun kepemilikan yang kekal di dunia ini, sadarilah. (NG)
Pada hakikatnya, pikiran itu tenang. Di luar ketenangan ini, kegelisahan dan keraguan muncul. Jika seseorang melihat dan mengetahui adanya keraguan, maka pikiran menjadi tenang kembali. (Ajahn Chah)
Kondisi ada melalui perubahan. Anda tidak dapat mencegahnya. Coba pikirkan, dapatkah Anda mengeluarkan nafas tanpa menghirupnya? Apakah itu enak? Atau Anda hanya menarik nafas tanpa mengeluarkannya? Kita ingin agar segala sesuatu kekal, tetapi tidak bisa. Itu mustahil. (Ajahn Chah)
Orang bijak menganggap perubahan dalam hidup sebagai sesuatu yang wajar. Ia tidak tersanjung bila sukses, tidak pula patah semangat ketika gagal.
Setiap orang ingin bahagia, tetapi untuk mewujudkannya pertama-tama ia perlu mengerti apa itu kebahagiaan. (Jean Jacques R.)
Orang yang hatinya penuh dengan cinta kasih adalah orang yang paling bahagia. (Master Cheng Yen)
Menyayangi orang lain bukanlah seberapa banyak kamu mendapatkan, tapi seberapa banyak kamu memberi, bukan seberapa sering kamu dimengerti tapi seberapa sering kamu dapat mengerti, bukan juga seberapa banyak kamu diperhatikan, tapi seberapa banyak kamu peduli.
Mulut kita tidak penuh-penuhnya walau sudah diisi selama puluhan tahun, padahal setelah lewat kerongkongan rasa apa pun tidak tersisa lagi. (Master Cheng Yen)
Aku belajar diam dari banyaknya bicara, aku belajar sabar dari kemarahan, aku belajar mengalah dari keegoisan, aku belajar mandiri dari ketergantungan, dan aku belajar tegar dari setiap kegagalan.
Senyuman adalah lengkungan lembut yang meluruskan banyak hal. Oleh sebab itu awalilah dan akhirilah hari Anda dengan senyuman. (AB)
Kaya itu bukan harta, nama, kedudukan, dan juga bukan kepintaran. Kaya itu, kemurahan hati, berjiwa pemaaf, menyayangi sesama, dan suka menolong. Manusia sudah terbiasa dan lebih suka dengan kaya materi yang tidak dapat menjamin "kebahagiaan sejati." Marilah kita menggali kekayaan batin ke dalam hati bukan kepada berapa banyak yang dimiliki, namun kepada berapa banyak yang disyukuri. (NN)
Saat kita hidup hanya untuk kepentingan diri sendiri dan orang terdekat kita, kita dikendalikan oleh kehidupan ini. Namun saat kita bisa hidup untuk kepentingan orang lain, kita yang mengendalikan kehidupan ini.
Di dalam hidup ini, sikap orang kepada kita, sikap yang baik maupun yang buruk, ucapan ramah atau yang kasar, semua adalah akibat dari karma lampau kita. Kita tidak bisa memilih atau menghindarinya. Kita hanya bisa membuat semua itu menjadi pelajaran tentang kehidupan dan kesempatan untuk melatih diri.
Kekayaan dan kesuksesan tidak membuat perbedaan. Karena pada diri mereka yang sukses atau yang tidak sukses, yang kaya atau yang miskin, kita melihat sesuatu yang sama, kebahagiaan dan ketidakbahagiaan yang datang silih berganti.
Ketika rumah tetangga kita habis terbakar, kita tidak menderita. Tapi kalau rumah kita yang habis terbakar, kita akan sangat menderita. Mengapa? Bukankah keduanya sama-sama rumah? Karena yang terbakar itu adalah "rumahku", "milikku." Dan itulah sebab dari semua penderitaan.
Mereka yang menganggap kebenaran sebagai kesalahan, dan yang menganggap kesalahan sebagai kebenaran, orang-orang yang menganut pandangan salah seperti ini menuju ke alam menyedihkan (nereka).
Jangan biarkan pikiran berkelana, karena ia belum diiistirahatkan. Tetapi apabila hal-hal jahat muncul, maka gunakanlah pikiran untuk memeriksananya. (Samyutta Nikaya 1, 14).
Seseorang yang bijaksana dan taat, selalu ramah dan pandai, rendah hati, dan tidak sombong, orang demikian akan selalu dihormati. Suka bersahabat dan setia kawan, mau menerima orang lain dan berbagi dengan merekan, orang demikian akan selalu dihormati. (Dhammapada III-192)
Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa dalam pertengkaran mereka akan binasa, tetapi merea yang menyadari kebenaran ini akan segera mengakhiri semua pertengkaran. (Dhammapada 6)
Kalahkan amarah dengan cinta kasih, kalahkan kejahatan dengan kebajikan, kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati, kalahkan kebohongan dengan kejujuran. (Dhammapada 223)
Masalah sebenarnya pada manusia saat ini adalah mereka mengetahui tetapi tetap tidak melaksanakan. Masalahnya lain bila mereka tidak melaksanakan karena mereka tidak tahu. Tetapi bila mereka telah mengetahui dan tetap tidak melaksanakan: apa masalahnya? (Ajahn Chah)
Menanam padi akan menghasilkan padi. Menanam mangga akan menghasilkan mangga. Jika kita selalu tersenyum dan berkata ramah pada semua orang, tidak peduli seperti apa pun sikap orang tersebut kepada kita, maka kita akan mendapatkan senyum dan ucapan ramah dari orang lain di mana pun kita berada (AB).
Kebijaksanaan adalah keajaiban yang dapat mengubah penderitaan menjadi kesenangan. (Ajahn Chah).
Menjadi menderita atau menjadi bahagia adalah pilihan. (HG)
Ketika Anda mengendalikan diri sendiri, Anda mengatasi musuh Anda. Ketika seseorang yang marah mulai memfitnah dan mencaci maki Anda, secara terang-terangan atau tidak, ingatlah bahwa jika Anda membalas dengan cara yang sama, Anda terjatuh ke tingkat mental orang itu, dengan demikian orang itu telah mengatasi Anda! Sebaliknya jika Anda tidak ikut marah, jika Anda mempertahankan keseimbangandiri, tetap tenang, dan hening, Anda mempertahankan seluruh kepiawaian Anda berdasarkan pertimbangan yang sehat, Anda mengalahkan orang lain dengan cara yang mengagumkan. Anda membalas dengan "senjata" yang dia tidak terbiasa, dan dengan demikian Anda dengan mudah mengatasi dia. (Napoleon Hill)
Hanya pikiran sejati sajalah yang dapat menjadi sumber kebahagiaan. Karena kebahagiaan ditemukan dengan cara mengontrol pikiran bukan dengan mengontrol situasi dan kondisi. (HG&DK)
Pikiran layaknya sebuah pena yang akan menggores jejak baru atau sekedar menebalkan jejak lama dalam pandangan seseorang. (WYW)
Kita punya sahabat atau musuh sejati yang selalu setia menemani kita di dalam hidup ini. Siapakah dia? Pikiran kita! Pikiran bisa menjadi sahabat atau musuh kita tergantung bagaimana kita memperlakukannya. Mari pagi hari ini kita mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang positif. (HG)
Kadang kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi jangan fokus dengan apa yang tidak bisa kita dapatkan. Untuk berbahagia kita hanya perlu fokus dan selalupuas dengan apa yang bisa kita dapatkan. (AB)
Bagai ombak di tepi pantai yang datang silih berganti, begitu pula dengan keinginan. Keinginan yang satu belum tercapai, sudah muncul keinginan-keinginan baru. Kebahagiaan sejati datang bukan disebabkan oleh tercapainya keinginan, akan tetapi oleh keberhasilan kita dalam mengendalikan keinginan. (AB)
Narasumber: Aldo Sinatra, Budi Priatna, Selfy Parkit, Suherjati,
* * * * * * * * * * *
Begitu banyaknya permasalahan dalam kehidupan sehingga ada saja di antaranya yang membuat kita terluka. Hadapilah permasalahan ini dengan bijaksana dan jangan membiarkannya memengaruhi kondisi hati, terlebih lagi sampai larut di dalamnya. (M.Cheng Yen)
Sesungguhnya tidak ada maslah yang benar-benar masalah di dunia ini, semua hanyalah bentuk manifestasi pikiran belaka, dan banyak orang yang tak menyadari akan hal ini, karena masalah bukanlah masalah jika tidak ada solusinya, dan yang bersolusi sesungguhnya bukanlah sebuah masalah. (NG)
Saya percaya segala sesuatu yang terjadi karena suatu alasan, bahkan ketika kita tidak cukup bijak untuk melihatnya. (Oprah Winfrey)
Apa yang menjadi milik kita terkadang dirampas oleh orang lain, dimiliki dan diakui oleh orang lain. Selama kita merasa sesuatu itu milik kita, maka selama itu pula kita menderita. Tak ada satu pun kepemilikan yang kekal di dunia ini, sadarilah. (NG)
Pada hakikatnya, pikiran itu tenang. Di luar ketenangan ini, kegelisahan dan keraguan muncul. Jika seseorang melihat dan mengetahui adanya keraguan, maka pikiran menjadi tenang kembali. (Ajahn Chah)
Kondisi ada melalui perubahan. Anda tidak dapat mencegahnya. Coba pikirkan, dapatkah Anda mengeluarkan nafas tanpa menghirupnya? Apakah itu enak? Atau Anda hanya menarik nafas tanpa mengeluarkannya? Kita ingin agar segala sesuatu kekal, tetapi tidak bisa. Itu mustahil. (Ajahn Chah)
Orang bijak menganggap perubahan dalam hidup sebagai sesuatu yang wajar. Ia tidak tersanjung bila sukses, tidak pula patah semangat ketika gagal.
Setiap orang ingin bahagia, tetapi untuk mewujudkannya pertama-tama ia perlu mengerti apa itu kebahagiaan. (Jean Jacques R.)
Orang yang hatinya penuh dengan cinta kasih adalah orang yang paling bahagia. (Master Cheng Yen)
Menyayangi orang lain bukanlah seberapa banyak kamu mendapatkan, tapi seberapa banyak kamu memberi, bukan seberapa sering kamu dimengerti tapi seberapa sering kamu dapat mengerti, bukan juga seberapa banyak kamu diperhatikan, tapi seberapa banyak kamu peduli.
Mulut kita tidak penuh-penuhnya walau sudah diisi selama puluhan tahun, padahal setelah lewat kerongkongan rasa apa pun tidak tersisa lagi. (Master Cheng Yen)
Aku belajar diam dari banyaknya bicara, aku belajar sabar dari kemarahan, aku belajar mengalah dari keegoisan, aku belajar mandiri dari ketergantungan, dan aku belajar tegar dari setiap kegagalan.
Senyuman adalah lengkungan lembut yang meluruskan banyak hal. Oleh sebab itu awalilah dan akhirilah hari Anda dengan senyuman. (AB)
Kaya itu bukan harta, nama, kedudukan, dan juga bukan kepintaran. Kaya itu, kemurahan hati, berjiwa pemaaf, menyayangi sesama, dan suka menolong. Manusia sudah terbiasa dan lebih suka dengan kaya materi yang tidak dapat menjamin "kebahagiaan sejati." Marilah kita menggali kekayaan batin ke dalam hati bukan kepada berapa banyak yang dimiliki, namun kepada berapa banyak yang disyukuri. (NN)
Saat kita hidup hanya untuk kepentingan diri sendiri dan orang terdekat kita, kita dikendalikan oleh kehidupan ini. Namun saat kita bisa hidup untuk kepentingan orang lain, kita yang mengendalikan kehidupan ini.
Di dalam hidup ini, sikap orang kepada kita, sikap yang baik maupun yang buruk, ucapan ramah atau yang kasar, semua adalah akibat dari karma lampau kita. Kita tidak bisa memilih atau menghindarinya. Kita hanya bisa membuat semua itu menjadi pelajaran tentang kehidupan dan kesempatan untuk melatih diri.
Kekayaan dan kesuksesan tidak membuat perbedaan. Karena pada diri mereka yang sukses atau yang tidak sukses, yang kaya atau yang miskin, kita melihat sesuatu yang sama, kebahagiaan dan ketidakbahagiaan yang datang silih berganti.
Ketika rumah tetangga kita habis terbakar, kita tidak menderita. Tapi kalau rumah kita yang habis terbakar, kita akan sangat menderita. Mengapa? Bukankah keduanya sama-sama rumah? Karena yang terbakar itu adalah "rumahku", "milikku." Dan itulah sebab dari semua penderitaan.
Mereka yang menganggap kebenaran sebagai kesalahan, dan yang menganggap kesalahan sebagai kebenaran, orang-orang yang menganut pandangan salah seperti ini menuju ke alam menyedihkan (nereka).
Jangan biarkan pikiran berkelana, karena ia belum diiistirahatkan. Tetapi apabila hal-hal jahat muncul, maka gunakanlah pikiran untuk memeriksananya. (Samyutta Nikaya 1, 14).
Seseorang yang bijaksana dan taat, selalu ramah dan pandai, rendah hati, dan tidak sombong, orang demikian akan selalu dihormati. Suka bersahabat dan setia kawan, mau menerima orang lain dan berbagi dengan merekan, orang demikian akan selalu dihormati. (Dhammapada III-192)
Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa dalam pertengkaran mereka akan binasa, tetapi merea yang menyadari kebenaran ini akan segera mengakhiri semua pertengkaran. (Dhammapada 6)
Kalahkan amarah dengan cinta kasih, kalahkan kejahatan dengan kebajikan, kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati, kalahkan kebohongan dengan kejujuran. (Dhammapada 223)
Masalah sebenarnya pada manusia saat ini adalah mereka mengetahui tetapi tetap tidak melaksanakan. Masalahnya lain bila mereka tidak melaksanakan karena mereka tidak tahu. Tetapi bila mereka telah mengetahui dan tetap tidak melaksanakan: apa masalahnya? (Ajahn Chah)
Menanam padi akan menghasilkan padi. Menanam mangga akan menghasilkan mangga. Jika kita selalu tersenyum dan berkata ramah pada semua orang, tidak peduli seperti apa pun sikap orang tersebut kepada kita, maka kita akan mendapatkan senyum dan ucapan ramah dari orang lain di mana pun kita berada (AB).
Kebijaksanaan adalah keajaiban yang dapat mengubah penderitaan menjadi kesenangan. (Ajahn Chah).
Menjadi menderita atau menjadi bahagia adalah pilihan. (HG)
Ketika Anda mengendalikan diri sendiri, Anda mengatasi musuh Anda. Ketika seseorang yang marah mulai memfitnah dan mencaci maki Anda, secara terang-terangan atau tidak, ingatlah bahwa jika Anda membalas dengan cara yang sama, Anda terjatuh ke tingkat mental orang itu, dengan demikian orang itu telah mengatasi Anda! Sebaliknya jika Anda tidak ikut marah, jika Anda mempertahankan keseimbangandiri, tetap tenang, dan hening, Anda mempertahankan seluruh kepiawaian Anda berdasarkan pertimbangan yang sehat, Anda mengalahkan orang lain dengan cara yang mengagumkan. Anda membalas dengan "senjata" yang dia tidak terbiasa, dan dengan demikian Anda dengan mudah mengatasi dia. (Napoleon Hill)
Hanya pikiran sejati sajalah yang dapat menjadi sumber kebahagiaan. Karena kebahagiaan ditemukan dengan cara mengontrol pikiran bukan dengan mengontrol situasi dan kondisi. (HG&DK)
Pikiran layaknya sebuah pena yang akan menggores jejak baru atau sekedar menebalkan jejak lama dalam pandangan seseorang. (WYW)
Kita punya sahabat atau musuh sejati yang selalu setia menemani kita di dalam hidup ini. Siapakah dia? Pikiran kita! Pikiran bisa menjadi sahabat atau musuh kita tergantung bagaimana kita memperlakukannya. Mari pagi hari ini kita mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang positif. (HG)
Kadang kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi jangan fokus dengan apa yang tidak bisa kita dapatkan. Untuk berbahagia kita hanya perlu fokus dan selalupuas dengan apa yang bisa kita dapatkan. (AB)
Bagai ombak di tepi pantai yang datang silih berganti, begitu pula dengan keinginan. Keinginan yang satu belum tercapai, sudah muncul keinginan-keinginan baru. Kebahagiaan sejati datang bukan disebabkan oleh tercapainya keinginan, akan tetapi oleh keberhasilan kita dalam mengendalikan keinginan. (AB)
Narasumber: Aldo Sinatra, Budi Priatna, Selfy Parkit, Suherjati,
0 komentar:
Posting Komentar