Serial Trio Vihara: Kami Ada Untukmu

Seri Trio Vihara

Jaya Ratana

*********************************************************************************************

Vivi Muditavati, gadis manis berbadan gempal, berbakat jadi pemimpin, tempat curhat kedua teman akrabnya, ia anak yatim piatu. Hani Filianti, agak tomboy, paling rame, selalu jadi penyegar suasana, sering muncul dengan ide brilian, tapi kadang idenya konyol. Rara Dewi, suka travelling, doyan jajan, agak penakut, dan setia kawan. Vivi, Hani, dan Rara adalah aktivis Sekolah Minggu Buddhis (SMB), mereka bertiga sangat kompak, teman-teman di vihara menyebut mereka Trio Vihara.

*********************************************************************************************

 


Sabtu pagi ini cuaca dingin sekali. Biasanya Vivi tidak memakai sandal di dalam kamar kost-nya, pagi ini ia terpaksa memakai sandal hotel agar bisa berjalan santai tanpa kedinginan. Kalau tanpa alas kaki, rasanya ingin ke toilet terus, pipis.  

Memang sekarang sedang musim hujan, tapi entah mengapa cuaca jadi sedingin ini. Kemarin pagi juga sama, ketika ke teras, waktu bicara, mulut terlihat seperti mengeluarkan asap.  

Tiba-tiba ponsel Vivi menyala, ada notifikasi pesan masuk. Vivi meraih ponsel, lalu membukanya. “Vi, kamu masih ingat dengan Larry?” begitu WA dari Rara.  

“Ingat, yang tahun lalu pindah ke Jakarta karena ikut orang tuanya ‘kan?” Vivi memastikan.  

“Iya, benar. Tadi barusan aku dapat kabar buruk. Lantai dua rumah yang mereka sewa habis terbakar. Larry tinggal di lantai dua. Untungnya tidak ada korban jiwa. Semua pakaian dan perlengkapan sekolah ludes terbakar. Lantai satunya tidak terbakar, mobil pemadam kebakaran dan warga dengan cepat berhasil memadamkan apinya.  

Suasana hening sejenak. “Vivi, kamu dengar ‘kan?” tanya Rara agak khawatir. “Iya, aku dengar. Bagaimana kalau besok kita galang dana untuk meringankan beban keluarga Larry …” tanya Vivi.  

“Iya, aku juga pikir begitu,” kata Rara.  

*  *  *  *  *  *  *  *  *  * 

Pujabakti dan sesi Dhamma baru saja berakhir. “Adik-adik serta Cici dan Koko yang hadir di sini. Vivi ingin menyampaikan sesuatu. Kemarin Vivi dapat kabar, Larry yang dulu ikut SMB di sini dan sudah pindah ke Jakarta, terkena nusibah. Lantai dua rumah yang mereka sewa habis terbakar. Pakaian dan peralatan sekolah Larry ludes terbakar. Vivi akan galang dana untuk meringankan mereka. Cici Koko yang ingin bantu bisa hubungi Vivi, Hani, atau Rara,” cerita Vivi. 

Wow … responnya sangat mengagumkan. Semua meresponnya secara positif. Anak-anak SMB menyumbang uang. Para orang tua menghampiri Vivi, Hani, dan Rara. Ada yang menyumbang uang, pakaian bekas layak pakai, dan ada yang menyatakan akan menyumbangkan seragam sekolah. 

Ada orang tua yang memiliki toko sembako menyumbangkan kebutuhan pokok, dan ada orang tua yang sering melakukan perjalanan ke Jakarta menawarkan diri untuk mengantarkan langsung bantuan berupa barang yang nanti terkumpul. Luar biasa!  

“Cici, Koko, dan adik-adik, atas nama keluarga Larry, kami Pembina SMB mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya. Semoga kebajikan ini berbuah hal-hal baik bagi kita semua. Sadhu … sadhu … sadhu …” kata Vivi.  

Cuaca beberapa hari ini memang sangat dingin, tapi respon keluarga besar SMB sangat menghangatkan jiwa.   

  

Dikutip dari Buletin KCBI edisi Oktober 2025 halaman 53/54 karya Jaya Ratana (penulis bisa dihubungi dengan cara klik tulisan nama penulisnya).   

0 komentar: