Cukup lama tidak naik kereta api. Banyak hal-hal yang tidak penulis ketahui. Dulu, kalau naik kereta api, menjelang stasiun tujuan, penumpang kelas bisnis dapat tisu (lumayan untuk bersihkan muka) dan sekotak permen. Kalau Argo Gede, dapat kotak makanan dan air cup. Sekarang kedua fasilitas itu tak ada. Lantai Argo Gede pun tak sebagus dulu. Entah sudah berapa lama perubahan ini terjadi. Maklum saja, sudah lama tidak naik kereta api.
Dalam perjalanan ke Bandung, penulis iseng membuka-buka majalah Kereta Api dan brosur penawaran aneka souvenir di kereta api yang terselip di bagian belakang sandaran kursi di depan penulis. Eh... ada yang menarik perhatian penulis. Ada selembar karton berwarna hijau di bagian depan dan orange di bagian belakangnya. Di bagian depan tertulis: Doa-doa Perjalanan (Invocation Card). Ada doa agama Islam. Lalu penulis balik. Ada doa agama Protestan, Katolik, Hindu, dan... Buddha (tapi tertulis: Budha). Wow... ternyata ada juga doa Buddhis.
Tertulis doa Buddhis dalam 3 bahasa: Pali, Indonesia, dan Inggris.
Namo tassa bhagavto arahato sama sambuddhasa (3x)
Sabbe satta bhavantu sukkitatta
Sadhu, sadhu, sadhu.
Terpujilah sang Bhagava, yang Maha Suci, yang telah mencapai penerangan sempurna (3x)
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Demikianlah hendaknya. (Paritta Suci)
Praise be to Sang Bhagava, the Pure. One Who has attained enlightment (3x)
Let All Creature live happiness in accordance to Your Will. (Paritta Suci).
Meski ada sedikit kesalahan ketik, sebagai seorang Buddhis, penulis senang mengetahui keberadaan kartu Doa-doa Perjalanan itu. Ada doa Buddhis juga di sana. (zwei)
0 komentar:
Posting Komentar