Judul Buku: Ketika Metta Memilih
Sub Judul: Kumpulan Cerpen Buddhis
Pengarang: Hendry Filcozwei Jan
Penerbit: Ehipassiko Foundation
Tahun: 2014
Jumlah Halaman: 112
Review:
Buku Ketika Metta Memilih berisi 10 cerita pendek. Dalam setiap cerpen
ada unsur-unsur Buddhis, yaitu nilai-nilai atau ajaran-ajaran Buddha.
Misalnya tentang karma, sila, konsentrasi benar, pernikahan dalam
pandangan Buddhis, dan lain-lain. Buku ini dibuat dengan tujuan
membabarkan Dharma melalui cerita.
Saya sendiri baru tahu ada buku kumpulan cerpen Buddhis seperti ini.
Biasanya, sih, saya baca cerpen Buddhis dari majalah yang terbit di
vihara. Itu pun jarang sekali membaca karena yang membuat cerpen Buddhis
sangat jarang. Karena langkanya cerpen Buddhis, jadi kebanyak cerpen
yang saya baca adalah cerpen umum. Waktu saya lihat buku ini, mata saya
rasanya berbinar-binar dan pengen teriak: “Eh, ternyata ada ya buku
kumpulan cerpen Buddhis!”
Ada beberapa cerpen yang saya suka di buku ini. Misalnya cerpen
berjudul Ego. Cerpen ini tentang seorang anak yang galau karena mamanya
tidak setuju ia pacaran dengan cewek yang beda agama. Egonya yang tinggi
membuatnya tidak mau menghubungi mamanya karena marah yang akhirnya
akan menyebabkan penyesalan seumur hidupnya.
Cerpen berjudul Dunia Ini Selalu Berputar juga menarik. Cerpen ini
mengajarkan tentang karma. Apa yang tanam itulah yang akan kita petik.
Cepat atau lambat kita pasti akan menerima hasil dari perbuatan kita.
Cerpen menarik lainnya adalah Jimat Kakek Lockyanto dan Pemain
Akrobat Jalanan. Ceritanya sangat mengharukan. Lalu, cerpen berjudul
Kapan Menyusul? juga bagus. Lebih tepatnya, lucu. Walaupun ada unsur
humornya, tapi penyampaian pesannya mengena banget!
Ada beberapa kesalahan penulisan di buku ini. Istilahnya typo. Tapi,
itu tidak mengurangi nilai yang ingin disampaikan oleh penulis dalam
setiap cerpen. Nilai-nilai Buddhis yang ingin disampaikan oleh penulis
sangat mudah dimengerti tanpa terkesan menggurui. Cerpen-cerpen yang ada
dalam buku ini ringan dan mudah dipahami.
Buku ini cocok buat yang tidak suka bacaan terlalu berat tapi tetap
ingin mendapatkan ‘sesuatu’, misalnya ajaran Buddhis. Untuk yang ingin
mempelajari Dharma melalui cerita, buku ini bisa dijadikan pilihan.
Dikutip dari:BB Magz
Selamat kepada Glory Grant Kesuma, hadiah sudah dikirim ke alamat rumah Grant.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar