Chade-Meng Tan, Insinyur yang Membawa Meditasi ke Kantor Google



Hendry Filcozwei Jan | Monday, 16 November 2015 17.34 PM
 
Pria bernama lengkap Chade-Meng Tan (Mandarin: 陳一鳴) atau biasa disapa Meng, adalah salah satu insinyur perangkat lunak dan motivator di Google.

Meng bergabung dengan Google pada tahun 2000, sebelumnya ia bekerja selama lima tahun di Kent Ridge Digital Laboratories di Singapura.

Meng menyelesaikan sekolah menengahnya di Singapura (lulusan Hwa Chong Junior College dan Catholic High School). Pria lulusan Nanyang Technological University, Singapore ini meraih gelar Master of Science Ilmu Komputer dari University of California di Santa Barbara. Ia telah memenangkan banyak penghargaan di bidang komputer, termasuk Kejuaraan Lomba Software Nasional Singapura. Sebelum datang ke Amerika Serikat, Meng sudah memiliki catatan karir yang cemerlang di Singapura.

Karirnya di Google: selama delapan tahun di bagian engineering pada proyek-proyek seperti mesin pencari mobile, dua tahun sebagai Head of Personal Growth, dan sekarang menjadi anggota Tim Pengembangan SDM Google.

Pria beragama Buddha ini tercatat sebagai salah satu karyawan Google dengan jabatan paling unik. Di kartu namanya tertera jabatan: Jolly Good Fellow. Sebutan “Jolly Good Fellow” sendiri diambil dari lagu umum yang sering digunakan masyarakat global untuk memberikan selamat kepada seseorang, baik saat promosi kenaikan jabatan, ulang tahun, maupun saat pernikahan. Lagu ini merupakan lagu berbahasa Inggris terpopuler kedua setelah lagu “Happy Birthday to You”, lalu diikuti lagu “Auld Lang Syne” di posisi ketiga.

Motto pribadi pria yang rutin bermeditasi ini adalah, “Hidup ini terlalu penting untuk dianggap serius.” Meng mendeskripsikan pekerjaannya di Google, “Berpikiran cerah, hati terbuka, menciptakan perdamaian dunia.”

Di Google, Meng memimpin pelatihan peletakan dasar-dasar kecerdasan emosional berbasis kesadaran untuk karyawan Google yang disebut “Search Inside Yourself”. Berita tentang hal ini sempat menjadi headline di halaman depan pada Minggu Bisnis dari New York Times.

“Search Inside Yourself” juga merupakan judul buku Meng yang menjadi buku terlaris versi New York Times. Buku ini mendapat pujian dari Dalai Lama XIV dan Jimmy Carter, mantan Presiden AS. Meng berharap “Search Inside Yourself” dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perdamaian dunia.

Search Inside Yourself pada dasarnya adalah penerapan prinsip kesadaran penuh (mindfulness) ke dalam dunia kerja di dunia modern saat ini. Kesadaran penuh memang bekerja sangat baik ketika dijalankan oleh perorangan dalam kultur meditasi tradisional. Namun masyarakat Amerika –tempat Google berada– adalah masyarakat yang terbiasa dengan tingkat stres yang tinggi dalam segala aspek kehidupan. Mungkinkah kesadaran penuh bisa diterapkan?

Hasilnya sangat mengejutkan! Ternyata Search Inside Yourself mampu meleburkan kultur meditasi tradisional ke dalam kehidupan modern masyarakat Amerika yang penuh stres.

Search Inside Yourself terdiri dari tiga langkah: (1) Melatih perhatian, (2) Mengenali diri dan penguasaan diri, dan (3) Menciptakan kebiasaan mental yang berguna.

Perhatian adalah dasar dari semua kemampuan kognitif dan emosinal yang lebih tinggi. Karenanya, sejumlah kurikulum pelatihan kecerdasan emosional dimulai dengan pelatihan perhatian. Melatih perhatian akan menciptakan kualitas pikiran yang tenang dan jernih. Kualitas pikiran seperti ini adalah dasar dari kecerdasan emosional.

Setelah perhatian kita terlatih, selanjutnya adalah menciptakan persepsi berkualitas tinggi ke dalam proses kognitif dan emosi. Ini akan membuat kita mampu mengamati gelombang pikiran dan proses emosi dengan jernih dan obyektif dari sudut pandang orang ketiga. Kemampuan ini akan menciptakan kemampuan untuk melihat ke dalam diri lebih dalam sehingga bisa melakukan penguasaan diri.

Penguasaan diri yang baik akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan mental yang bermanfaat, misalnya selalu mendoakan orang lain bahagia. Kebiasaan ini membuat orang lain secara naluriah menjadi bersikap baik kepada kita sehingga memudahkan terjalinnya kolaborasi.

Meng merupakan salah satu orang pertama yang membuat situs Buddhisme pada tahun 1995. Kehadiran Meng di Google dengan pemikirannya yang banyak dipengaruhi ajaran Buddha memberi banyak pengaruh positif bagi karyawan di Google.

Di luar Google, Meng aktif di kegiatan sosial. Meng merupakan bagian dari tim organisasi non-profit, One Billion Acts of Peace Campaign yang telah dinominasikan untuk hadiah Nobel Perdamaian pada 2015. Nominasi itu ditandatangani oleh enam pemenang hadiah Nobel. Ia juga pendiri dan presiden dari Tan Teo Charitable Foundation, sebuah yayasan yang didedikasikan untuk mempromosikan perdamaian, kebebasan, dan pencerahan bagi dunia. Ia juga pendiri dan ketua Search Inside Yourself Leadership Institute, pendiri dan pelindung Stanford University’s Center for Compassion and Altruism Research and Education (CCARE), dan World Peace Festival, serta penasehat sejumlah perusahaan teknologi rintisan.

Sumber: BuddhaZine

Note: Asyik...akhirnya nama penulis muncul juga di BuddhaZine. 

Category:

0 komentar: