Tipitaka Harian 034, Dhammapada 116; Cerita Brahmana Satu Pakaian Kecil

 

Di Sāvatthī hiduplah seorang brahmana miskin dan istrinya yang hanya punya sehelai pakaian luar. Mereka harus bergiliran memakai pakaian dan pergi keluar rumah.

Keduanya adalah siswa Buddha dan gemar mendengar Dhamma. Ia akan pergi ke pertapaan pada malam hari dan istrinya pada siang hari.

Suatu ketika, saat sang brahmana tengah mendengarkan Dhamma, ia merasakan dorongan kuat untuk mempersembahkan satu-satunya pakaian mereka kepada Buddha.

Sadar bahwa ini akan membuat dirinya dan istrinya tak lagi punya pakaian, hatinya bimbang.

Akhirnya, pada jam-jam terakhir malam itu, ia mempersembahkan pakaiannya kepada Buddha, sambil berkata, “Aku menang!”

Raja Pasenadi Kosala, menyuruh orang menanyakan alasan ia berkata, “Aku menang!”

Raja pun terkesan akan alasannya. Ia memerintahkan agar sang brahmana diberi pakaian baru. Ternyata sang brahmana mempersembahkan lagi pakaian itu kepada Buddha.

Raja memberinya dua potong pakaian, yang juga dipersembahkan semuanya kepada Buddha. Tiap kali raja memberi pakaian dalam jumlah yang lebih besar, hal yang sama berulang kembali.

Akhirnya raja memberinya tiga puluh dua potong pakaian. Sang brahmana mengambil satu potong untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya, dan tiga puluh sisanya dipersembahkannya kepada Buddha.

Raja sungguh terkesan sehingga ia memutuskan untuk memberi lebih banyak hadiah lagi bagi sang brahmana. Raja lalu memberinya dua potong kain beludru yang sangat mahal. Brahmana itu membuat dua payung dari kain itu, satu untuk dirinya dan istrinya, dan satu lagi untuk Buddha.

Ketika raja melihat payung itu di pertapaan, ia menyadari bahwa sang brahmana lagi-lagi telah berbuat kebajikan. Maka sang raja memutuskan untuk memberinya lebih banyak hadiah lagi.

Sebagian bhikkhu keheranan, bagaimana mungkin sebuah perbuatan baik menghasilkan buah kebajikan dengan sedemikian cepatnya. Buddha menjawab bahwa seandainya brahmana itu langsung mempersembahkan pakaiannya begitu gagasan itu tebersit dalam benaknya, maka pahala yang diterimanya bakal lebih besar lagi.

☸️☸️☸️
Diterjemahkan dari Pāḷi ke Indonesia oleh Handaka Vijjānanda.

#tipitaka #dhamma #dharma #buddha

0 komentar: