Tipitaka Harian 035, Dhammapada 100; Cerita Algojo Tambadāṭhika

 

Suatu ketika, hiduplah seorang mantan algojo yang bernama Tambadāṭhika. Suatu saat, ia hendak mandi di sungai. Ia juga membawa bekal makanannya. Tepat ketika ia hendak meninggalkan rumah, Āyasmā Sāriputta berhenti di pintu rumahnya untuk menyambut derma makanan. Tambadāṭhika mempersembahkan makanannya.

Setelah makan, Āyasmā Sāriputta mengajarkannya Dhamma. Namun batin Tambadāṭhika tidak merasa tenteram karena terganggu dan dipenuhi rasa sesal akibat pekerjaannya dahulu sebagai algojo. Ini menyebabkannya tidak mampu memusatkan perhatian pada Dhamma.

Āyasmā Sāriputta bertanya kepadanya, apakah dahulu ia membunuh orang karena kehendaknya, karena benci atau marah―ataukah karena perintah dari atasan. Tambadāṭhika menjawab bahwa ia disuruh oleh raja membunuh mereka. Secara pribadi, ia tidak merasa benci pada orang-orang yang dijagalnya.

Demikianlah, Āyasmā Sāriputta meyakinkan Tambadāṭhika bahwa ia memang tidak bersalah. Tambadāṭhika menjadi tenteram dan mendengarkan Dhamma dengan saksama. Ia lalu menemani Āyasmā Sāriputta kembali ke pertapaan. Namun di perjalanan pulang, ia mati diseruduk seekor sapi. Sapi ini merupakan jelmaan dari sesosok yakkhini.

Kisah ini disampaikan kepada Buddha, yang kemudian menambahkan bahwa Tambadāṭhika sudah terlahir di Surga Berkecukupan. Bhikkhu-bhikkhu merasa keheranan bagaimana mungkin seseorang yang pernah membunuh begitu banyaknya manusia sepanjang hidupnya bisa terlahir ulang di Surga Berkecukupan. Buddha menjawab dengan bait ini. Jika sesosok makhluk mati dengan batin yang teduh, ia akan mengalami kelahiran ulang yang baik. Namun jika ia mati dengan batin yang galau atau marah, ia akan mengalami kelahiran ulang yang buruk.

Daripada seribu ucapan pun,
bait yang tak memiliki arti,
lebih baik satu bait penuh arti,
yang setelah mendengarnya menjadi teduh.
-----
Diterjemahkan dari Pāḷi ke Indonesia oleh Handaka Vijjānanda.

#tipitaka #dhamma #dharma #buddhism #buddhis #agamabuddha #sutta #dhammapada #theravada #buddha #gautambuddha #namobuddha #buddhateachings #pemaafan #kindness #selfreminder #selflove #lovequotes #cinta #kasihsayang #kebijaksanaan #mindfulness #bemindful #meditasi #good

0 komentar: