A.01 Bhikkhu Añña Kondañña

Siswa Agung (Mahā-Sāvaka)

 

 

Bhikkhu Aññā Kondañña
Unggul Dalam Masa Tahbis

Ketika Siddhattha baru lahir, di negeri Sākya, delapan Brahmana diundang untuk meramal Pangeran. Tujuh Brahmana mengatakan bahwa ketika dewasa, Siddhattha akan menjadi Raja Semesta atau menjadi Buddha. Hanya aku, Kondañña, brahmana termuda yang berkata, “Pangeran pasti menjadi Buddha!”

Karena keyakinanku, selama hidup, aku menunggu Siddhattha melepas keduniawian. Ketika ia menjadi petapa, aku mengajak Bhaddiya, Vappa, Mahānāma, dan Assaji menjadi petapa, menemani Siddhattha. Selama hampir enam tahun, kami bertapa keras bersama. Namun ketika Siddhattha mulai meninggalkan tapa keras, kami pun meninggalkan-Nya.

Setelah cerah, Siddhattha mengunjungi kami di Taman Rusa Isipatana. Awalnya, kami menolak menyambut-Nya, tapi Ia mendekat. Kami pun membuka hati dan menyambut-Nya. Siddhattha yang telah menjadi Buddha lalu mengajar Dhamma pertama kalinya.

Pada akhir pembabaran, Aku menembusi kesucian Sotāpatti. Buddha memuji-ku dengan berkata, “Kondañña sungguh telah paham!” Sejak itu aku dikenal sebagai Añña Kondañña atau “Kondañña Yang Telah Paham”. Aku adalah orang pertama yang ditahbis Buddha menjadi bhikkhu. Lima hari kemudian, aku menjadi Arahanta pertama.

Dalam persamuhan bhikkhu, aku duduk tepat di belakang dua Siswa Utama, Sāriputta dan Mahāmoggallāna. Namun, kedua Siswa Utama ini sangat menghormati-Ku, mereka merasa sungkan duduk di depanku. Aku lalu meminta izin kepada Bhagavā untuk menyepi di Hutan Chaddanta. Di sana, aku dilayani gajah-gajah dan Dewa Nāgadatta. Mereka bergiliran membawakan makanan dan berbagai kebutuhan hidupku dengan setia.

Dua belas tahun kemudian, aku mengunjungi Bhagavā. Aku bersujud, merengkuh kaki-Nya, lalu pamit untuk mangkat di Hutan Chaddanta. Ribuan gajah sahabatnya melakukan upacara perabuan untukku. Saat Buddha menerima relik-Ku di Hutan Velu, seketika sebuah cetiya perak muncul dari permukaan bumi. Relikku pun disimpan di sana.


Salam Dharma.

Sumber: Ehipassiko Foundation

Category:

0 komentar: