Bhikkhu Revata Khadiravaniya
Unggul dalam Tinggal di Hutan
Aku
adalah anak bungsu, dari seorang ibu, bernama Sari. Kakakku adalah
Upatissa yang kemudian dikenal dengan nama Bhikkhu Sāriputta.
Kakak-kakakku yang lain adalah Cunda, Upasena, Cālā, Upacālā,
Sisūpacālā. Mereka semua telah menjadi bhikkhu dan bhikkhuni.
Karenanya,
ketika aku kecil, orangtua kami buru-buru menikahkanku untuk menjaga
silsilah keluarga. Pada pesta pernikahan, mertuaku memberkahi dengan
berkata, ”Semoga kalian panjang umur seperti nenek.” Ketika aku melihat
nenek dari istriku, aku sangat terkejut. Aku takut istriku akan menjadi
tua seperti itu. Ketakutan, aku langsung melarikan diri seusai pesta.
Di
perjalanan, aku bertemu sekelompok bhikkhu. Bhikkhu-bhikkhu itu pernah
diberi pesan oleh Bhikkhu Sāriputta, ”Jika bertemu adikku, Revata,
tahbis dia menjadi sāmanera.” Demikianlah aku ditahbiskan. Aku lalu
belajar Dhamma dan meditasi.
Suatu ketika, aku merasa ingin menengok kakakku, Bhikkhu Sāriputta. Aku berjalan memasuki Khadiravana, hutan sengon.
Selama
tiga musim hujan, aku berdiam sendiri di sana, berlatih meditasi di
belantara sunyi, hanya memakan buah yang jatuh. Pada akhir musim hujan,
aku akhirnya menembusi semadi mendalam dan menembusi kesucian tertinggi,
Arahatta, pada usia tujuh tahun.
Mengetahui kecerahanku, bersama
Bhikkhu Sāriputta dan bhikkhu lainnya, Bhagavā datang menemuiku.
Mengetahui kedatangan Buddha, aku mengerahkan kesaktian membuat wihara
yang megah. Aku juga memberikan pelayanan terbaik kepada Bhagavā dan
para bhikkhu selama mereka di hutan sengon. Semenjak itu, aku dikenal
dengan nama “Revata Khadiravaniya”, yang artinya “Revata dari hutan
sengon”.
Belasan tahun kemudian, aku ditahbis menjadi bhikkhu.
Sebagian besar hidupku, aku lewatkan di tengah kesunyian, jauh dari
keramaian. Suatu malam, ketika membabarkan syair tentang kebahagiaan
hidup di hutan, Bhagavā teringat akan diriku, dan menggelariku sebagai
Revata, “Bhikkhu Yang Unggul Dalam Tinggal di Hutan”.
Salam Dharma.
Sumber; Ehipassiko Foundation
0 komentar:
Posting Komentar