A.39 Bhikkhu Sāgata

 

 

Bhikkhu Sāgata
Unggul dalam Penguasaan Unsur Api


Aku, seorang bhikkhu dari keluarga di Sāvatthī. Suatu ketika, aku mengikuti Bhagavā berjalan ke Provinsi Cetiya. Dalam perjalanan, kami tiba di Desa Bhaddavatikā. Di sana, para penduduk memberi tahu bahwa ada naga berbisa di perahu penyeberangan dekat pohon mangga.

Bersama para bhikkhu, Bhagavā menyeberangi sungai menuju perahu itu untuk bermalam di sana. Penduduk memperingatkan kembali, tetapi Bhagavā tahu cara mengatasinya, Bhagavā tidak mengatakan apa pun.

Akhirnya kami tiba di sana dan bersemadi di gua tempat tinggal naga. Naga itu sangat marah dan menyemburkan asap panas. Aku lalu bertempur dengannya. Apiku ternyata lebih dahsyat. Naga itu sadar bahwa lawannya lebih sakti. Dia tunduk, lalu menjadi siswa Bhagavā dan menjadi sahabat penduduk.

Setelah itu kami pergi ke Kosambī. Penduduk menyambut meriah. Mereka mendengar berita bahwa aku telah menaklukkan naga. Mereka pun ingin memberikan persembahan untukku. Seorang bhikkhu di Kosambī menyarankan penduduk mendermakan minuman keras. Mereka pun membuatnya. Saat aku lewat, aku didesak minum sedikit di tiap rumah. Waktu itu belum ada peraturan bhikkhu dilarang minum minuman keras. Aku pun jatuh di gerbang kota.

Ketika meninggalkan kota bersama para bhikkhu, Bhagavā melihat aku terbaring di tanah. Aku lalu dibawa pulang dan dibaringkan dengan kepala menghadap Bhagavā. Tetapi aku malah memutar badan sehingga kakiku jadi menghadap Bhagavā. Bhagavā lalu menyatakan bahwa minum minuman keras tidaklah pantas bagi bhikkhu.

Esoknya aku sadar. Aku mengakui kesalahan kepada Buddha. Aku lalu berlatih tekun hingga menembusi kesucian Arahatta.

Salam Kebajikan.


Sumber: Ehipassiko Foundation

Category:

0 komentar: