Vimānavatthu 5.11
Cerita Wisma Gajah Kedua
Bhagavā tinggal di Rājagaha, di Hutan Veḷu. Pada saat itu seorang upāsaka yang percaya, yang hidup sesuai dengan sila, menjalani hari uposatha, memberikan persembahan kepada Saṅgha, dan datang dengan persembahan ke wihara untuk mendengarkan Dhamma, meninggal dari sini dan terlahir ulang di alam Tiga Puluh Tiga.
Dan seekor gajah putih besar melayaninya, dengan banyak pengiring ia sering pergi bersenang-senang ke taman. Suatu hari, terdorong untuk menunjukkan rasa terima kasih, ia pergi dengan gajahnya pada tengah malam dari alam dewa ke Hutan Veḷu dan di sana berdiri dalam sikap berbakti di hadapan Bhagavā.
Thera Vaṅgīsa yang berdiri di dekat Bhagavā, diperkenankan oleh Bhagavā, bertanya kepadanya:
1. “Menunggangi gajah serbaputih perkasa, gajah terunggul, engkau bepergian dari hutan ke hutan diiringi sekumpulan perempuan, membuat seluruh penjuru berkilau bagai bintang penyembuh.
2. Karena apa kerupawananmu seperti ini? Karena apa engkau sejahtera di sini, dan muncullah kesenangan apa pun yang menyenangkan hatimu?
3. Aku bertanya kepadamu, dewa yang maha-agung, kebajikan apa yang engkau lakukan ketika terlahir sebagai manusia?
Karena apa keagungan terangmu seperti ini dan kerupawananmu menerangi seluruh penjuru?”
4. Dewa muda itu senang ditanya oleh Moggallāna, ketika ditanya pertanyaan itu menjelaskan perbuatan apa yang membuahkan ini.
5. “Ketika aku terlahir sebagai manusia di antara manusia, aku adalah upāsaka dari Ia Yang Melihat.
Aku adalah seorang yang memantang membunuh makhluk, aku memantang yang tak diberikan di dunia.
6. Aku bukan orang yang meminum zat memabukkan, aku juga tidak berkata dusta, aku puas dengan istriku sendiri.
Dengan pikiran yakin, aku memberikan makanan dan minuman dengan hormat, persembahan yang berlimpah.
7. Karena inilah kerupawananku seperti ini, karena inilah aku sejahtera di sini, dan muncullah kesenangan apa pun yang menyenangkan hatiku.
Aku memberitahumu, bhikkhu yang maha-agung, kebajikan apa yang aku lakukan ketika terlahir sebagai manusia.
Karena inilah keagungan terangku seperti ini dan kerupawananku menerangi seluruh penjuru.”
-----
Diterjemahkan dari Pāḷi ke Indonesia oleh Handaka Vijjānanda.
Instagram: https://www.instagram.com/tipitakaharian/
Facebook: https://www.facebook.com/tipitakaharian
0 komentar:
Posting Komentar