Tipitaka Harian 030, Cariyāpiṭaka 4; Perilaku Mahāsudassana

 


Cariyāpiṭaka 4
Perilaku Mahāsudassana

Ketika di Kota Kusāvatī, aku adalah penguasa dunia, bernama Mahāsudassana, raja semesta, sangat perkasa.

Di sana aku mengumumkan tiga kali sehari di tempat ini dan itu. Siapa mau? Mau apa? Kekayaan apa yang perlu diberikan kepadanya?

Siapa lapar? Siapa haus? Siapa mau untaian bunga? Siapa mau olesan? Siapa yang telanjang akan dikenakan pakaian berbagai warna?

Siapa yang mau ambil payung di jalan? Siapa mau sandal lembut dan bagus? Demikianlah pagi dan sore aku mengumumkan di tempat ini dan itu.

Tidak di sepuluh tempat atau hanya di seratus tempat, di ratusan tempat tak terhitung, telah tersedia kekayaan bagi para peminta.

Jika datang petapa pengembara, siang maupun malam, menerima barang apa pun yang dimauinya, ia pergi dengan tangan penuh.

Aku memberi derma besar sedemikian rupa sepanjang hidupku; aku memberikan harta bukan karena tak kusenangi atau karena aku tak punya lumbung.

Seperti halnya orang sakit, demi sembuh dari penyakitnya, akan memuaskan tabib dengan harta, lalu sembuh dari penyakitnya.

Begitu pula aku, menyadarinya, untuk meraih pemenuhan penuh dan mengisi batin yang belum puas, aku memberi derma kepada kaum papa, tanpa melekat, tak harap kembali, demi pencapaian kecerahan sempurna.
-----
Diterjemahkan dari Pāḷi ke Indonesia oleh Handaka Vijjānanda.

#tipitaka #dhamma #dharma #buddhism #buddhis #agamabuddha #sutta #giving #berbagi #pedulikasih #pedulisesama #salingberbagi #dana #love #kasihsayang #cintakasih #katakatabijak #motivationalaquotes #selfreminder #quotesindonesia #quotesoftheday #theravada #buddha #buddhastatue #gautambuddha #namobuddha #metta #meditasi #mindfullness #baktisosial

0 komentar: