A.07 Bhikkhu Lakuṇḍaka Bhaddiya

 Siswa Agung (Mahā-Sāvaka)


Bhikkhu Lakụṇdaka Bhaddiya
Unggul dalam Suara Merdu


Aku lahir di keluarga kaya dan diberi nama Lakụṇdaka, yang berarti “kerdil”. Walaupun tubuhku kerdil, suaraku enak didengar. Suatu ketika, setelah mendengar Buddha ceramah, aku memutuskan menjadi bhikkhu dan mengajar orang lain dengan suara yang anggun dan enak didengar.

Suatu hari, aku ditertawakan seorang brahmana karena tubuhku yang kecil dan bongkok. Aku malah menggunakan gigi brahmana tersebut sebagai pokok semadi, dan akhirnya menembusi kesucian ketiga, Anāgāmī. Pada waktu lain, Bhikkhu Sāriputta mengingatkanku akan perenungan tubuh. Aku pun menggunakan tubuh sebagai obyek semadi dan menembusi kesucian tertinggi, Arahatta.

Tubuh kecilku seringkali menimbulkan salah paham. Pada suatu kesempatan, tiga puluh bhikkhu datang dari desa. Ketika melihatku, mereka menindasku. Ketika Bhagavā menjelaskan siapa saya sebenarnya, mereka pun berhenti menggangguku.

Salam Dharma.

Sumber: Ehipassiko Foundation


Catatan penulisan nama yang benar: Bhikkhu Lakџṇḍaka Bhaddiya (huruf "n" dan huruf "d" yang ada titik bawahnya), bukan seperti pada gambar di atas (huruf "u" dan "n" yang ada titik bawahnya).

Category:

0 komentar: