A.23 Bhikkhu Vaṅgīsa

 Siswa Agung (Mahā-Sāvaka)

 

Bhikkhu Vaṅgīsa
Unggul dalam Kefasihan Bersyair


Aku adalah seorang Brahmana. Hanya dengan mengetukkan jari pada tengkorak orang yang telah mati, aku mampu mengetahui ke mana ia terlahir kembali. Karena kemampuan ini, aku meraih ketenaran dan harta melimpah.

Suatu ketika pergi menemui Bhagavā untuk mencobai kemampuan-Nya. Bhagavā memberikan sebongkah tengkorak kepadaku. Aku mengetuk-ngetuk jariku pada tengkorak itu, namun aku tak melihat apa pun. Aku menjadi penasaran. Aku ingin tahu apa rahasia di balik itu, mengapa aku tidak bisa melihat kelahiran mendatang pemilik tengkorak ini.

Karena rasa ingin tahu, aku bergabung dalam Saṅgha. Aku bersemadi hingga menembusi kesucian Arahatta. Setelah itu, aku kembali menemui Bhagavā. Dikenal sebagai pujangga, aku pun memuji Bhagavā dengan puisi, “Teracuni kemampuan berpuisi, dahulu aku berkelana dari desa ke desa, dari kota ke kota. Lalu aku bertemu Bhagavā dan keyakinan tumbuh di dalamku. Setelah mendengar Dhamma-Nya aku meninggalkan keduniawian.” Demikianlah sanjunganku setelah menembusi kecerahan.

Ternyata pada hari itu Bhagavā memberikan tengkorak dari seorang Arahanta. Itulah mengapa aku tak bisa melihat apa pun, karena seorang Arahanta tidak akan terlahir lagi.

Konon, aku dipanggil Vaṅgīsa karena aku terlahir di daerah Vaṅga dan memiliki keahlian dalam bahasa lisan.

Salam Dharma.

 

Sumber: Ehipassiko Foundation

Category:

0 komentar: