Siswa Agung (Mahā-Sāvaka)
Bhikkhu Dabba Mallaputta
Unggul dalam Menunjukkan Tempat Tinggal
Ibuku meninggal menjelang kelahiranku. Setelah jasad ibu dibakar, ternyata aku masih hidup. Aku lalu diasuh oleh nenek. Waktu aku kecil, Bhagavā datang ke Anupiya, kota tempat tinggalku. Saat melihat Bhagavā, aku ingin menjadi bhikkhu. Nenek pun merestui. Aku lalu ditahbis menjadi sāmaṇera. Aku bersemadi ketika rambutku dicukur. Seusai dicukur aku mencapai kesucian tertinggi. Setelah itu, aku ikut Bhagavā pergi ke Rājagaha.
Setelah menjadi sāmaṇera, aku melayani Saṅgha. Aku bekerja menata tempat tinggal para bhikkhu dan mengatur makanan mereka dengan piawai. Aku menata dan membersihkan tempat tidur para bhikkhu, mengarahkan perumah-tangga yang mendermakan makanan, juga menyediakan air minum dan air cuci kaki bagi para bhikkhu.
Karena kepiawaianku, aku jadi terkenal. Banyak bhikkhu datang untuk melihat, bahkan mengujiku. Mereka sengaja datang larut malam dan meminta menginap di tempat terpencil. Aku pun mengerahkan kesaktianku, membuat diriku jadi banyak, mengeluarkan cahaya terang bagai api dari tubuhku, jariku pun bersinar menerangi jalan, dan memandu mereka di depan. Setelah cukup usia, Bhagavā menahbis aku menjadi bhikkhu.
Salam Dharma.
Sumber: Ehipassiko Foundation
0 komentar:
Posting Komentar