Bhikkhu Kumāra Kassapa
Unggul Dalam Berbicara Hebat
Ibuku adalah seorang bhikkhuni. Sejak dahulu ia ingin menjadi petapa, namun orangtuanya memaksanya menikah. Setelah beberapa saat menikah, ia memohon izin suaminya untuk menjadi bhikkhuṇī. Suaminya setuju, namun sebelum itu sebenarnya ia telah mengandung aku.
Ketika ibu berada dalam saṅgha, ia baru tahu bahwa dirinya hamil. Para bhikkhuni lain lalu melaporkan ibu kepada Bhagavā. Setelah melihat apa yang terjadi dengan mata batin-Nya, Bhagavā pun menyatakan bahwa ibu tidak bersalah dan bersih. Setelah dilahirkan, aku dibesarkan oleh Raja Pasenadi selayaknya pangeran dan dinamai Kassapa. Ketika berumur tujuh tahun aku dikirim ke wihara untuk menjadi sāmaṇera. Untuk membedakan dengan Kassapa yang lain, aku dinamai Kumāra Kassapa, artinya “Kassapa muda”.
Aku sangat tekun mempelajari dan menjalani Dhamma, dan kemudian menjadi bhikkhu ketika cukup usia.
Suatu ketika, saat menghadap Bhagavā, aku bercerita bahwa ada sesosok brahma dari alam Suddhāvāsa mendatangiku di Hutan Andha. Brahma ini ingin membantuku meraih kecerahan. Ia memberikan lima belas teka teki berbentuk cerita dan memintaku menanyakan jawabannya kepada Bhagavā. Setelah mengatakan itu, brahma itu lenyap. Bhagavā pun menjawab lima belas teka-teki itu, aku mempelajarinya, memasuki kesunyian Hutan Andha, bermeditasi dengan tekun, dan menembusi Arahatta.
Setelah cerah, aku sering mengajar Dhamma. Aku selalu menggunakan berbagai kiasan saat berceramah, karena itulah Bhagavā memberiku gelar sebagai “Siswa Bhikkhu Yang Unggul Dalam Berbicara Hebat”.
Salam Dharma.
Sumber: Ehipassiko Foundation
0 komentar:
Posting Komentar