Bhikkhuṇī Sigālakamātā
Unggul dalam Tekad Keyakinan
Suamiku
sudah lama berkeyakinan kepada Bhagavā. Aku dikenal sebagai Sigālamātā
yang berarti Ibu dari Sigāla. Sigāla, putraku, tidak ingin mengenal
Dhamma. Karena itu sebelum suamiku meninggal, ia sengaja meminta Sigāla
memberi hormat ke enam arah. Suamiku tahu, Bhagavā akan melihatnya dan
memberi nasihat.
Suatu ketika, saat Sigāla sedang memberi hormat
ke enam arah, Bhagavā melihatnya. Bhagavā lalu menasihatinya tentang
cara menghormati antara orangtua-anak, guru-murid, suami-istri, teman,
majikan-pekerja, petapa-pengikut.
Setelah ikut mendengarkan
penjelasan Bhagavā, putraku menyatakan berlindung kepada Buddha. Setelah
mendengar Dhamma itu, aku pun pergi menjadi bhikkhuṇī.
Aku
menjadi bhikkhuṇī dengan keyakinan yang kuat. Setiap hari aku pergi ke
wihara untuk mendengarkan pembabaran Dhamma dan tidak memalingkan
tatapanku dari Bhagavā. Dengan keyakinanku, aku bermeditasi dan
menembusi kesucian Arahatta.
Salam Dharma.
Sumber: Ehipassiko Foundation
0 komentar:
Posting Komentar