Tipitaka Harian 010, Dhammapada 122: Cerita Hartawan Biḷālapādaka

 


Dhammapada 122
Cerita Hartawan Biḷālapādaka

Ada seorang lelaki dari Sāvatthī yang hendak memberikan derma. Ia juga sangat berharap orang lain mengikuti jejaknya dalam bederma. Ia lalu mengundang Buddha dan bhikkhu-bhikkhu untuk makan keesokan harinya. Ia mengajak para tetangganya untuk ikut memberi derma, jika mereka bersedia.

Ada seorang hartawan yang berpikiran bahwa lelaki ini sebenarnya tidak punya cukup uang untuk bederma seorang diri, dan sesungguhnya lelaki ini mengajak orang lain bederma supaya uangnya cukup untuk didermakan. Hartawan ini menjadi kesal terhadapnya. Oleh karena itu, ia hanya mendermakan sedikit makanan. Oleh lelaki itu, derma yang diberikan sang hartawan diletakkan terpisah dari makanan yang didermakan orang-orang lainnya. Si hartawan berpikiran bahwa lelaki itu ingin mempermalukannya di hadapan orang lain dengan menunjukkan bahwa ia memberikan sedikit derma saja. Oleh karena itu, keesokan harinya ia mengutus seorang pelayan pergi ke rumah lelaki itu, tempat persembahan makanan itu akan didermakan, untuk memantau semua hal yang bakal terjadi di sana.

Keesokan hari, setelah melaksanakan tugasnya, si pelayan melapor kepada majikannya. Ternyata, makanan yang sedikit itu dibagi-bagi lagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil, lalu ditaruh dalam sebanyak mungkin mangkuk. Ini dilakukan agar si hartawan bisa memeroleh banyak kebajikan. Akan tetapi, tetap saja si hartawan tidak memahami laporan itu.

Keesokan harinya, ia pergi ke rumah lelaki itu dengan maksud membunuhnya jika si lelaki itu berani mempermalukannya. Namun di sana, si lelaki memberitahukan maksud sesungguhnya dari apa yang diperbuatnya. Sang hartawan akhirnya menyadari pikiran jahatnya, lalu memohon maaf kepada lelaki itu.

Mendengar peristiwa itu, Buddha lalu membabarkan bait ini kepada sang hartawan.

Janganlah meremehkan kebajikan,
itu tak akan berdampak kepadaku.
Dengan tetes-tetes air yang jatuh,
tempayan pun akan penuh.
Orang arif memenuhi dengan kebajikan,
sekalipun menghimpunnya sedikit demi sedikit.
-----
Diterjemahkan dari Pāḷi ke Indonesia oleh Handaka Vijjānanda.
Instagram: https://www.instagram.com/tipitakaharian/
Facebook: https://www.facebook.com/tipitakaharian

0 komentar: